PARLEMEN JATIM-Fraksi NasDem-Hanura DPRD Jawa Timur mendorong Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jatim terpilih untuk memperjuang...
PARLEMEN JATIM-Fraksi NasDem-Hanura DPRD
Jawa Timur mendorong Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jatim terpilih
untuk memperjuangkan gelar pahlawan nasional untuk Presiden RI ke-4 KH.
Abdurrahman Wahid atau biasa dispa Gus Dur. Pernyataan itu disampaikan anggota
Fraksi NasDem-Hanura DPRD Jatim, Mochamad Eksan.
Eksan mengungkapkan, pemerintahan Jatim
dibawah Soekarwo-Saifullah Yusuf pernah memperjuangkan gelar pahlawan nasional
untuk Gus Dur. Namun sampai saat ini usulan tersebut belum disetujui oleh
pemerintah pusat. Karena itu, pihaknya mendorong usulan gelar pahlawan nasional
untuk Gus Dur kembali diajukan oleh Khofifah sebagai Gubernur Jatim periode
2019-2024.
"Saya kira sudah sepatutnya Ibu
Khofifah selaku gubernur terpilih memperjuangkan kembali gelar pahlawan
nasional untuk Gus Dur. Sebab ini bukan hanya aspirasi mayoritas warga Jatim
tetapi juga aspirasi warga NU," tutur Eksan, Rabu (29/8).
Anggota Komisi E DPRD Jatim ini
menambahkan, usulan memang harus dilakukan oleh Khofifah karena Gus Dur tokoh
nasional yang berasal dari Jawa Timur. Sedangkan gubernur adalah representasi
dari warga Jawa Timur. Karena itu, usulan ke pemerintah pusat baiknya kembali
diajukan.
Eksan menilai syarat dan kriteria untuk
Gus Dur mendapatkan gelar pahlawan nasional lebih dari cukup. Sebab beliau
berjasa dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, pluralisme dan perdamaian.
Bahkan kiprah Gus Dur sudah diakui di dunia internasional. Karena itu tokoh
humanis tersebut layak mendapat gelar pahlawan nasional.
"Kalau syarat dan kriteria, saya
kira Gus Dur sangat layak mendapat gelar pahlawan nasional. Mungkin hanya soal
teknis. Karena itu perlu ada kajian dan seminar lagi yang mengundang seluruh
stakeholder untuk menguatkan kembali argumentasi ke pemerintah pusat,"
imbuh Eksan.
Wakil Sekretarus PCNU Kabupaten Jember
ini mengakui, dari pihak keluarga besar almarhum Gus Dur tidak ada ambisi untuk
menjadikan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional. Karena sejatinya Gus Dur sudah
mendapatkan pengakuan sebagai Pahlawan Kemanusiaan, Tokoh Pluralisme dan Tokoh
Perdamaian.
Namun aspirasi dari masyarakat Jawa
Timur tidak bisa diabaikan. Masyarakat ingin ada pengakuan formal dari negara
kepada cucu pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari itu. Hal itu bukan sekedar sebuah
simbol dan kebanggaan. Tetapi juga sebagai upaya untuk meneguhkan ajaran-ajaran
Gus Dur. Terlebih ditengah kondisi hari ini yang sarat dengan praktek politik
bernuansa Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) yang berpotensi memecah belah
bangsa.
"Hari ini, bahaya radikalisme,
sektarian, dan ancaman terhadap keutuhan NKRI sudah di depan mata. Karena itu,
ini momentum yang tepat untuk menguatkan perlawanan dengan simbol ajaran Gus
Dur. Saya yakin sebagai salah seorang santri Gus Dur, Khofifah mau
memperjuangkan ini," pungkas anggota Dewan asal daerah pemilihan Jember
dan Lumajang tersebut. (day)
COMMENTS