Parlemen Jatim-Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, DPRD Jatim akan menggelar rapat p...
Parlemen Jatim-Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, DPRD Jatim akan menggelar rapat paripurna dengan agenda Laporan Dapil Reses dan pengambilan keputusan Raperda Desa menjadi inisiatif DPRD Jatim.
Momen paripurna nanti akan berbeda dengan sebelumnya. Sebab, dalam kegiatan tersebut seluruh anggota DPRD Jatim yang hadir maupun undangan akan mengenakan pakaian sarung dengan stelan jas ala santri Lengkap dengan kopiah hitam. Paripurna dengan nuansa Pondok Pesantren.
“Ini memang bagian dari cerminan kearifan lokal di Jatim dan menghormati ulama serta para santri. Apalagi DPRD Jatim juga representasi dari masyarakat Jatim sehingga perlu merepresentasikan kebiasaan santri mengenakan sarung,” kata Kusnadi, Ketua DPRD Jatim, Rabu (21/10).
Menurut politisi asal PDI Perjuangan itu, provinsi Jawa Timur masyarakatnya dikenal religius sehingga banyak memiliki pondok pesantren baik salaf maupun modern yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim.
“Kami ingin tunjukkan dari lembaga yang merepresentasikan kaum santri. Meski pun itu bukan satu-satunya, sangat menghargai kearifan lokal khususnya para santri di Jatim,” tegas ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.
Kusnadi mengungkapkan hal menarik, dalam rapat pimpinan bersama para ketua fraksi DPRD Jatim disepakati bahwa yang akan memimpin rapat paripurna 22 Oktober adalah Sahat Tua Simanjuntak selaku wakil ketua DPRD Jatim.
“Kita tahu beliau itu non muslim tapi dia yang ditunjuk untuk memimpin paripurna. Kami ingin menunjukkan pesan bahwa keberagaman dan toleransi di Jatim sangat tinggi dan dihargai. Kami ingin menunjukkan pesan, inilah Indonesia,” pungkas Kusnadi. (day)
COMMENTS