PARLEMEN JATIM- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia memiliki spirit toleran, ...
PARLEMEN JATIM- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia memiliki spirit toleran, moderat, harmoni, integrasi, kerja sama, saling mendukung, semangat berjuang, dan implementasi nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan masyarakat bersatu, makmur berkeadilan, dan keadilan yang berkemakmuran dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang menghuni wilayah nusantara ini dengan tekad menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.
Aktualisasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dilakukan melalui tindakan nyata keseharian oleh seluruh komponen warga masyarakat dalam memperkuat integrasi nasional, karena Indonesia dengan beragam budaya, suku/etnik, bahasa, agama, kondisi geografis, dan strata sosial yang berbeda, berada di bawah kekuasaan sebuah sistem nasional, termasuk di dalamnya pemerintah menjalankan proses pembangunan masyarakat yang majemuk harus bersinergi bersama tanpa membedakan latar belakang dan strata sosial kehidupan untuk mewujudkan cita-cita bangsa sesuai dengan komitmen bersama, berlandaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika yang termaktub dalam Pancasila.
“Toleransi atas umat beragama adalah amanat dari Pancasila. Kebebasan dalam berbudaya adalah amanat dari Pancasila. Karena kemajemukan dalam Bingaki Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah kristalisasi dari nilai-nilai Pancasila dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda tetapi tetap satu. Dan itu harus di tegakan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.,” tutur anggota MPR RI, Andreas Eddy Susetyo, dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau Kabupatean Malang, Rabu (19/5/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan Griya Aspirasi Malang Raya (GAMARAYA) di ,Desa Selorejo, Kecamatan Dau Kabupatean Malang,dihadiri sekitar 75 orang warga. Andreas Eddy Susetyo, anggota MPR RI memaparkan tentang bagaimana Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Bernegara.
Bhineka Tunggal Ika, diterjemahkan sebagai “Berbeda-beda itu satu itu juga”. Artinya, bahwa di dalam realitas kehidupan yang amat beragam, yang ditandai oleh perbedaan-perbedaan lahiriah, akan tetapi tetap mampu membangun suasana rukun untuk mewujudkan satu tujuan hidup bersama dalam satu kesatuan bangsa dan satu kesatuan kesatuan wilayah Negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kesatuan di sini merupakan hasil konsesus atau kesepakatan bersama dari segenap komponen bangsa Indonesia untuk mengatasi kerawanan-kerawanan sebagai akibat sifat-sifat yang melekat pada keberagaman itu.,” pungkas Andreas Eddy Susetyo. (red)
COMMENTS