Parlemen Jatim - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah mengatakan dana cadangan untuk penyelenggaraan pemilu 2024 perlu dianggarkan mu...
Parlemen Jatim - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah mengatakan dana cadangan untuk penyelenggaraan pemilu 2024 perlu dianggarkan mulai sekarang. Menurutnya tidak dinafikan dana cadangan 2024 butuh anggaran yang cukup.
"Hanya saja berapa nominalnya saya belum tahu updatenya.Kalau dulu sekitar Rp900 miliar. Karena nanti pemilu serentak jadi pasti akan lebih dari Rp1 triliun," ujar Anik, Kamis (14/10/2021).
Perempuan pertama yang menjadi pimpinan DPRD Jatim pasca reformasi ini mengungkapkan, sangat tidak mungkin ketika pola anggaran hanya disiapkan dalam satu tahun. Menurutnya agar tidak merasa berat pada titik tahun tertentu, maka perlu diangsur atau disiapkan mulai dari sekarang.
"Ini sudah lazim, Jadi mulai sekarang sudah mulai nabung. Namun demikian dana cadangan ini harus dibuatkan perdanya dulu. Baru setelah itu perda APBD," kata alumnus Unesa Surabaya itu.
Anik menambahkan, saat ini masih lebih fokus penyelesaian pandemi dari sisi kesehatan. Menurutnya ada tambahan antaranya anggaran untuk dana tak terduga.
"Kita nambahnya kurang lebih Rp700 miliar dari Rp100 sekian miliar," ungkap penasehat Fraksi PKB DPRD Jatim tersebut.
Menurutnya, penambahan anggaran ini titik beratnya kepada kesehatan. Artinya nanti jika ada gejala baru tidak akan ada persoalan yang sangat menghawatirkan untuk penyelesaian kesehatan, mulai dari penyedia nakes sampai pada alat kesehatan.
"Jadi intinya kita siap untuk itu Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022, Artinya kita serius untuk menyelesaikan itu sehingga berharap dari new normal ini, Desember bisa menjadi normal, apalagi tentu ini harus dibarengi dengan itikad komitmen yang kuat dari pihak pemerintah penyediaan vaksin," ujar perempuan asli Sidoarjo ini.
Lebih lanjut Anik mengatakan target vaksinasi bulan Desember harus mencapai 75 persen. Menurutnya ada sedikit masukan terkait vaksinasi yang kekurangan 10.000 dosis. Anik mengatakan seharusnya tersedia 30.000 dosis namun baru 20.000 dosis.
"Jadi stok vaksin ni adalah domain pusat jadi saya berharap untuk disegerakan karena masyarakat Jawa Timur ini sangat antusias berpartisipasi dalam vaksinasi," kata mantan Ketua Perempuan Bangsa Jatim itu.
Menurutnya tenaga kesehatan sudah sangat siap dalam melakukan vaksinasi. Vaksinasi ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga TNI Polri.
"Selain itu pelaksanaan vaksin juga dilakukan agar tercapai tujuan herd immunity," pungkasnya. (day)
COMMENTS