Parlemen Jatim - Ribuan santri dan alumni pondok pesantren di Jawa Timur yang tergabung dalam Aliansi Santri Nderek Kiai (ASRI) menggelar a...
Parlemen Jatim - Ribuan santri dan alumni pondok pesantren di Jawa Timur yang tergabung dalam Aliansi Santri Nderek Kiai (ASRI) menggelar aksi protes di depan DPRD Jawa Timur.
Mereka memprotes tayangan program Xpose Uncensored Trans7 pada 13 Oktober 2025 yang dinilai sangat melecehkan santri dan kiai pondok pesantren di seluruh Indonesia, khususnya terhadap KH Anwar Manshur pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Juru bicara aksi, HM. Shobih Asrori yang juga Wakil Bupati Pasuruan mengatakan kepatuhan seorang santri kepada kiai itu bukan bagian dari perbudakan seperti yang dinarasikan dalam tayangan Xpose Uncensored Trans7.
Justru sebaliknya, dalam dunia pesantren, kepatuhan santri kepada kiai itu bagian dari mencari keberkahan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
"Pemilik Trans7 harus minta maaf langsung kepada masyayikh yang dicatut namanya dalam tayangan Xpose Uncensored Trans7," tegas Shobih, Selasa (21/10/2025).
Selain aksi orasi, sebanyak 50 orang perwakilan santri dan pengasuh pesantren dari berbagai daerah di Jatim juga beraudensi langsung dengan pimpinan DPRD Jatim dan beberapa anggota DPRD Jatim di ruang paripurna.
Turut pula hadir, Kadis Kominfo Jatim, Wakil Kesbangpol Linmas Jatim, KPID Jatim, PWI Jatim dan perwakilan Trans7 yang diwakili langsung oleh Direktur Operasional Trans Media, Latif Harnoko.
Ketua DPRD Jatim, Musyafak Rouf menjelaskan bahwa tujuh tuntutan yang disampikan Aliansi Santri Nderek Kiai (ASRI) Jatim akan segera ditindaklanjuti DPRD Jatim sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Mengingat, sebagian tuntutan yang disampaikan merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Komdigi.
"Ini dinamika yang baik dan memiliki hikmah besar bagi dunia pesantren ke depan. Karena pertemuan ini dibatasi waktu, mari kita tutup pertemuan ini dengan bacaan surat Al Asr," pungkas politikus PKB itu.
Sejumlah anggota DPRD Jatim yang turut mendampingi Ketua DPRD Jatim, diantaranya, Hikmah Bafaqih, Muhammad Athoillah, Ahmad Tamim, Lora Nasich Aschal, Makin Abbas, Sriatun, Siti Mukriati, Khofidah, Lailatul Kodriyah. Turut pula hadir Bupati Pasuruan Rusydi Sutejo dan Wakil Bupati Pasuruan Shobih Asrori yang mengatasnamakan pribadi sebagai santri dan alumni pesantren. (day)
caption: Aksi ribuan santri dan alumni pesantren se Jatim demo di depan DPRD Jatim. foto: istimewa/FJN.
COMMENTS