PARLEMEN JATIM-Partai Demokrat adalah salah satu partai pendukung Khofifah Indar Parawansa di pemilihan gubernur Jawa Timur tahun 2018. M...
PARLEMEN JATIM-Partai Demokrat adalah salah
satu partai pendukung Khofifah Indar Parawansa di pemilihan gubernur Jawa Timur
tahun 2018. Meski belum secara resmi, namun arah dukungan partai yang didirikan
oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu mengarah jelas ke Khofifah.
Dengan modal 13 kursi di parlemen Jawa
Timur, Partai Demokrat punya posisi tawar yang tinggi. Apalagi Ketua DPD Partai
Demokrat Jatim saat ini, Pakde Karwo adalah Gubernur Jatim. Karena itu sebagai
partai penguasa, wajar kalau Demokrat nantinya mendapat peran sebagai
koordinator di koalisi partai pendukung. Kemungkinan itu diamini Sekretaris DPD
Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio.
“Harus diakui dalam gerbong koalisi ini
Demokrat yang punya modal politik terbesar, kami punya jumlah kursi terbanyak
dan berstatus sebagai partai penguasa. Namun, tetap semua keputusan dalam
koalisi adalah hasil rembug bersama, tidak ada istilah menang-menangan,” beber
Renville, Selasa (24/10).
Disinggung soal figur pendamping
Khofifah, Renville berharap kader Demokrat yang terpilih. Namun bila melihat
realita politik saat ini dengan mengerucutnya dua nama, yakni Ipong Muchlissoni
dan Emil Elestianto Dardak. Demokrat lebih memilih mendorong Emil yang saat ini
menjabat sebagai Bupati Trenggalek, dibandingkan Ipong yang saat ini adalah
Bupati Ponorogo.
Sosok pendamping Khofifah Indar
Parawansa mulai ramai dibicarakan oleh partai-partai yang akan mengusungnya di
Pilgub Jatim 2018 mendatang.
Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim
ini, Partai Demokrat Jatim melihat sosok Bupati Trenggalek tersebut sebagai
kandidat yang pas bila disandingkan dengan Khofifah di Pilgub Jatim 2018
mendatang. Salah satu alasannya, Emil mudah diterima semua kalangan.
"Emil Dardak adalah sosok yang bisa
diterima oleh semua parpol yang akan bersama sama mengusung Khofifah di pilgub
nanti," ujar politisi berlatar advokat ini.
Renville menambahkan, Emil Dardak masih
muda dan memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa diandalkan. Emil bisa menandingi
keberadaan Abdullah Azwar Anas yang telah diusung PDIP dan PKB mendampingi
Syaifullah Yusuf.
"Emil adalah generasi millenia yang
bisa menjawab tantangan Jatim kedepan. Serta menjawab keinginan warga Mataraman
yang menginginkan adanya calon di Pilgub Jatim," jelasnya.
Selain itu, lanjut Renville, sosok Emil
yang bisa membawa suasan di Trenggalek saat ini cukup kondusif. Dia merupakan
implementasi kepemimpinan Pakde Karwo di Jatim selama ini yang bisa membawa
kekondusifan.
Buktinya, bisa dilihat dari hubungan
harmonis yang terjadi di Trenggalek antara eksekutif dan legislatif. Bahkan
parpol-parpol yang ada di Trenggalek bisa diayomi semua sehingga semua bisa
berjalan seiring dalam pembangunan di Bumi Menak Sopal itu.
"Kalau dilihat kepemimpinan yang di
terapkan Emil sama dengan kepemimpinan Pakde di Jatim selama ini. Sehingga
sangat pas Emil ditarik di Jatim sebagai pengganti Pakde bersama
Khofifah," jelas pria yang juga ketua Komisi C DPRD Jatim.
Terkait klaim PDI Perjuangan, Emil
Dardak kader PDIP dan tidak akan mau untuk maju di pilgub mendatang, Renville
menyangsikan pernyataan PDIP tersebut.
"Justru Demokrat yang awal-awal
bersama PAN yang mengusung Emil untuk maju di Pilkada Trenggalek. Sehingga tidak
benar bila Emil milik PDIP," tegas dia.
COMMENTS