PARLEMEN JATIM-Komisi B DPRD Jawa Timur mengkritisi kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim atas pengawasan buah impor...
PARLEMEN JATIM-Komisi B DPRD Jawa Timur mengkritisi
kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim atas pengawasan buah
impor yang masuk ke Jatim. Kritik itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jatim,
Ahmad Firdaus Fibrianto.
"Pengawasan Disperindag terhadap keberadaan
buah impor lemah sekali. Kami akan evaluasi kinerja Disperindag Jatim,"
ujar Firdaus, Rabu (25/10).
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini mencontohkan
banyaknya buah impor dijual bebas di Probolinggo. Pihaknya mengaku mendapat informasi
buah import jenis anggur dijual bebas wilayah Probolinggo.
Firdaus melanjutkan, masuknya buah impor
tersebut sangat mengganggu produk petani lokal di Jatim. Karena secara
otomatis, buah hasil tanam petani lokal terancam tidak laku karena kalah
bersaing dengan buah impor asal RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang jauh lebih
murah
"Waktu bertemu dengan petani di
Batu beberapa waktu lalu, kami komitmen untuk melindungi petani lokal. Mereka mengeluhkan
derasnya buah impor masuk ke Jatim," terangnya.
Firdaus menambahkan pihaknya berharap
Disperindag Jatim meningkatkan kualitas kinerjanya untuk mensejahterakan petani
di Jatim. Diantaranya dengan melakukan upaya lebih maksimal untuk mencegah buah
impor ilegal masuk ke Jatim.
Karena itu koordinasi dengan aparat
penegak hukum seperti Kepolisian dan Imigrasi harus dilakukan untuk mencegak
masuknya buah impor ilegal.
"Jangan sampai perekonomian petani
buah di Jatim terganggu atas lemahnya kinerja Disperindag Jatim dalam
pengawasan buah impor,” imbuh mantan politisi PKB tersebut.
COMMENTS