PARLEMEN JATIM-Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah Jawa Timur menyamp...
PARLEMEN JATIM-Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI)
Wilayah Jawa Timur menyampaikan kegelisahan mereka terhadap sejumlah masalah
kepada DPRD Jatim. Sejumlah masalah yang menjadi aspirasi mereka itu diantaranya
soal monopoli pasar modern terhadap pasar tradisional yang mematikan
perekonomian masyarakat di bawah.
Koordinator Wilayah
ISMEI Jatim, Fahmi Ismail mengungkapkan, pihaknya gelisah melihat makin
terdesaknya usaha masyarakat kecil di kampung-kapung maupun permukiman oleh
pasar modern yang semakin menjamur dan masuk ke wilayah permukiman warga. Kondisi
itu secara tidak langsung membunuh usaha warung kelontong yang dimiliki warga.
“Kami berharap ada
proteksi dari pemerintah terhadap usaha warga dari cengkeraman pemodal besar.
Karena itu kami berharap ada perda atau pergub yang mengatur pendirian pasar
modern agar tidak membunuh warung kelontong yang dikelola warga,” tegas Fahmi,
Selasa (14/11).
Fahmi juga menyikapi
tentang bonus demografi yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur,yakni 70 persen
penduduk Jawa Timur pada tahun depan adalah kategori usia produktif. Potensi
ini merupakan keuntungan yang harus dikelola oleh pemerintah secara baik, agar
bisa mendongkrak pembangunan di provinsi paling Timur di Pulau Jawa tersebut.
Sebaliknya, kalau
Pemprov Jatim tidak mampu atau gagal mengelola bonus demografi tersebut. Maka
bisa menjadi bom waktu yang berbalik menjadi bencana bagi Jawa Timur. Pasalnya,
bila anak muda usia produktif itu tidak bekerja atau menganggur, kondisi itu akan
menjadi kerawanan sosial yang bermuara pada tindak kriminalitas.
“Bonus demografi ini
ibarat dua sisi mata pisau, bila bisa dikelola akan berdampak positif bagi Jawa
Timur. Bila tidak, maka akan berpotensi pada kerawanan sosial dan menambah
angka kemiskinan,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota
Fraksi NasDem-Hanura DPRD Jatim, Mochamad Eksan yang menemui delegasi mahasiswa
itu menyambut positif inisiatif para mahasiswa tersebut menyampaikan aspirasi
mereka ke parlemen. Menurut politisi NasDem ini, mahasiswa adalah kelompok
intelektual yang menjadi ujung tombak kemajuan bangsa.
Karena itu, pihaknya
akan menindaklanjuti sejumlah aspirasi yang disampaikan para mahasiswa
tersebut. Tentunya, hal itu sesuai kapasitas pihaknya sebagai anggota parlemen
yang mempunyai tiga fungsi yaitu, pengawasan, legislasi dau penganggaran.
“Aspirasi para mahasiswa
itu semuanya positif, kami akan tindaklanjuti aspirasi tersebut. Untuk
perlindungan terhadap pasar tradisional sebenarnya sudah ada perdanya, tinggal
didorong lagi penegakkannya. Soal bonus demografi, saya kira juga sudah menjadi
perhatian Pakde Karwo selaku Gubernur Jawa Timur,” pungkas anggota Komisi E
DPRD Jatim ini.
COMMENTS