PARLEMEN JATIM-Wilayah Jawa Timur bagian Selatan selama ini tertinggal dibandingkan Jawa Timur di bagian Utara. Banyak faktor yang menyeb...
PARLEMEN JATIM-Wilayah Jawa Timur
bagian Selatan selama ini tertinggal dibandingkan Jawa Timur di bagian Utara.
Banyak faktor yang menyebabkan Jatim Selatan dari Utara, salah satunya kondisi
geografis yang berbukit-bukit, sehingga membuat akses jalan ke sana relatif
sulit. Kalaupun bisa, hanya mengandalkan jalur darat yang kondisi jalannya berkelok-kelok
hingga membutuhkan waktu tempuh yang lama.
Kondisi
tersebut mendapat perhatian dari anggota DPRD Jawa Timur, Sri Subianti. Sebagai
wakil rakyat dari daerah pemilihan Jatim VII yang meliputi Kabupaten Ngawi,
Trenggalek , Magetan, Ponorogo dan Pacitan itu paham faktor kondisi alam yang
ektrem di wilayah Jatim Selatan tersebut. Karena itu, ia mendorong peningkatan
infrastruktur di wilayah dapilnya itu.
“Hanya
infrastruktur yang bisa membuka akses antara daerah satu dengan yang lain. Bila
antar daerah sudah saling terhubung, maka secara otomatis perekonomian di
daerah itu akan tumbuh. Karena itu, saya mendorong Pemprov dan Pemerintah Pusat
untuk memberi perhatian khusus pada wilayah Jatim bagian Selatan,” tutur
politisi yang akrab disapa Bu Anti itu, Jumat (23/2).
Anggota
DPRD Jatim yang sudah dua kali terpilih dari dapil VII ini menambahkan,
sejatinya wilayah di Jatim bagian Selatan punya potensi kekayaan alam yang bisa
dikembangkan sebagai industri wisata. Hanya saja karena terkendala akses
transportasi membuat wilayah di sana seperti terisolir. Padahal, kalau
keindahan alam di sana bisa dikelola akan mendatangkan pendapatan asli adaerah
(PAD) bagi pemkab setempat.
Selain
itu, juga akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat
sekitar lokasi wisata. Mulai usaha rumah makan, penginapan sampai jasa parkir
bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. Para pemuda pun bisa diberdayakan
sehingga mengurangi angka pengangguran.
“Pacitan
menjadi contoh daerah tertinggal, padahal potensi alamnya sangat luar biasa,
mulai wisata pantai, goa, hingga wisata purbakala ada di sana. Masalhnya hanya
satu, akses transportasi yang sangat terbatas,” beber bendahara Fraksi
Partai Demokrat DPRD Jatim ini.
Subianti
melanjutkan, adanya anggaran Dana Desa dari pemerintah pusat dan alokasi dana
desa yang berasal dari pemkab bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk
pembangunan infrastruktur, baik jalan maupun jembatan. Dengan begitu antara
desa satu dengan yang lain saling terintegrasi. Demikian pula antar desa dengan
kecamatan juga saling terhubung.
Karena
itu, menurut anggota Komisi C DPRD Jatim ini, pendampingan dalam
penggunaan dan perencanaan dana desa perlu dilakukan agar hasilnya maksimal dan
tepat sasaran. Karena hakekatnya adanya Dana Desa sebagai komitmen pemerintah pusat
untuk membangun desa.
“Saya
kira Dana Desa itu bisa menjadi solusi bagi pembangunan infrastruktur di desa.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur di desa, maka roda perekonomian
masyarakat ikut berputar,” ujar perempuan berhijab tersebut.
COMMENTS