PARLEMEN JATIM-Usai deklarasi dukungan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Malaysia dan Hongkong, JKSN melakukan deklarasi dengan lima r...
PARLEMEN JATIM-Usai deklarasi dukungan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Malaysia dan Hongkong, JKSN melakukan deklarasi dengan lima ratusan tenaga migran Indonesia yang ada di Taiwan, Minggu (23/12).
Acara deklarasi itu dilakukan dengan begitu antusias pada tenaga migran Indonesia Di Taiwan. Sebelum deklarasi para tenaga migran Indonesia itu juga mendoakan para korban tsunami di Selat Sunda dan berdoa untuk keamanan dan keselamatan untuk bangsa Indonesia.
KH. Asep Saifuddin Chalim memimpin langsung proses doa bersama tersebut. Tidak hanya itu, tokoh kiai dari Jawa Timur juga hadir menambah semangat para tenaga migran Indonesia di Taiwan.
Mulai dari Ketua JKSN KH M. Roziqi, Sekjen JKSN KH Zahrul Azhar Asad, Gus Amik dari Takeran Magetan, H. Arum Sabil dari Jember dan sejumlah tokoh kiai santri lain.
Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU turut menyapa langsung para tenaga migran Indonesia di Taiwan yang mayoritas berasal dari Jawa Timur.
Sekjend JKSN KH Zahrul Azhar Asad menargetkan di Taiwan sebesar 90 persen suara bisa diberikan untuk pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.
"Di Taiwan ini jumlah tenaga migran asal Indonesia begitu besar. Sekitar 280 ribu orang tenaga migran Indonesia ada di Taiwan. Ini adalah wilayah yang potensial untuk bisa dijajaki agar bisa mengarahkan dukungan ke Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata pria yang akrab disapa Gus Hans ini.
Gus Hans mengatakan target tinggi dipatok untuk bisa memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Taiwan. Bahkan dalam Pilpres 2019 mendatang, ditargetkan kemenangan Jokowi akan meningkat dibandingkan perolehan di Pilpres 2014 lalu.
"Pak Jokowi di tahun 2014 lalu meraih kemenangan sekitar 64 persen di Taiwan. Target kami ke depan bisa naik sebesar 90 persen," kata Gus Han.
Dalam kesempatan itu, Kiai Asep Syaifuddin Chalim juga menyampaikan pada para tenaga migran Indonesia bahwa ada banyak hal yang menjadi alasan mengapa harus memilih Jokowi.
Selama 48 tahun sejak Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto hingga kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia hanya mampu membangun jalan sepanjang 700 kilometer.
"Tapi saat Pak Jokowi menjadi presiden, selama 4 tahun sudah bangun 3.432 Km jalan nasional dan 941 Km jalan tol. Karena orientasi beliau adalah agar negara Indonesia ini bisa adil dan makmur," kata Kiai Asep yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah. (day)
COMMENTS