PARLEMEN JATIM - Saat ini kita ada di era globalisasi dan digitalisasi yang efeknya keterbukaan informasi bisa dinikmati masyarakat dengan...
PARLEMEN JATIM - Saat ini kita ada di era globalisasi dan digitalisasi yang efeknya keterbukaan informasi bisa dinikmati masyarakat dengan seluas-luasnya. Bahkan dengan teknologi android yang tergolong canggih tapi berbiaya murah, bisa dibilang informasi ada dalam genggaman.
Namun harus disadari, tidak seluruh informasi yang diterima itu bernilai positif. Justru banyak yang bermuatan hoax. Banyak pula informasi yang tidak sesuai dengan budaya dan karakter bangsa ini. Karena itu perlu ada filterisasi (penyaringan) untuk menjaga jati diri bangsa agar tidak rusak oleh informasi yang beredar secara luas.
"Kita harus menyaring informasi yang diterima. Pancasila adalah filter yang ampuh. Karena itu perlu mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak dan generasi muda sejak dini," tutur Anggota MPR RI, M. Sarmuji saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (4/12/2019).
Didepan 150 warga yang hadir pada sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut, anggota parlemen yang terpilih dari daerah pemilihan Jawa Timur VI ini mengajak para guru dan orangtua mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila kepada anak dan siswa didik.
Menurut Sarmuji, nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial yang terkandung dalam Pancasila harus diajarkan kepada generasi muda. Dengan begitu mereka akan menjadi generasi yang berkarakter kuat karena dibekali dengam pemahaman ideologi Pancasila.
"Terpenting para orang tua dan guru juga bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Dengan demikian, anak-anak memiliki contoh yang akan mereka tiru," ujar politisi Golkar itu.
Sarmuji mengungkapkan, Pancasila adalah benteng bangsa ini untuk menghadapi serangan ideologi dari luar. Tanpa ada Pancasila mungkin bangsa ini sudah terpecah belah dan NKRI sudah bubar.
Sarmuji menyontohkan negara Yugoslavia di kawasan Eropa Timur dan Uni Sovyet yang saat ini sudah bubar, terpecah menjadi beberapa negara. Hal itu terjadi karena mereka tidak punya simbol sekaligus ideolagi pemersatu seperti Pancasila.
"Pancasila adalah jati diri sekaligus pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan etnis dan suku bangsa. Karena itu kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," pungkas pria berkaca mata tersebut. (day)
Namun harus disadari, tidak seluruh informasi yang diterima itu bernilai positif. Justru banyak yang bermuatan hoax. Banyak pula informasi yang tidak sesuai dengan budaya dan karakter bangsa ini. Karena itu perlu ada filterisasi (penyaringan) untuk menjaga jati diri bangsa agar tidak rusak oleh informasi yang beredar secara luas.
"Kita harus menyaring informasi yang diterima. Pancasila adalah filter yang ampuh. Karena itu perlu mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak dan generasi muda sejak dini," tutur Anggota MPR RI, M. Sarmuji saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (4/12/2019).
Didepan 150 warga yang hadir pada sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut, anggota parlemen yang terpilih dari daerah pemilihan Jawa Timur VI ini mengajak para guru dan orangtua mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila kepada anak dan siswa didik.
Menurut Sarmuji, nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial yang terkandung dalam Pancasila harus diajarkan kepada generasi muda. Dengan begitu mereka akan menjadi generasi yang berkarakter kuat karena dibekali dengam pemahaman ideologi Pancasila.
"Terpenting para orang tua dan guru juga bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Dengan demikian, anak-anak memiliki contoh yang akan mereka tiru," ujar politisi Golkar itu.
Sarmuji mengungkapkan, Pancasila adalah benteng bangsa ini untuk menghadapi serangan ideologi dari luar. Tanpa ada Pancasila mungkin bangsa ini sudah terpecah belah dan NKRI sudah bubar.
Sarmuji menyontohkan negara Yugoslavia di kawasan Eropa Timur dan Uni Sovyet yang saat ini sudah bubar, terpecah menjadi beberapa negara. Hal itu terjadi karena mereka tidak punya simbol sekaligus ideolagi pemersatu seperti Pancasila.
"Pancasila adalah jati diri sekaligus pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan etnis dan suku bangsa. Karena itu kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," pungkas pria berkaca mata tersebut. (day)
COMMENTS