Ustadz Hamy usai reses di Dukuh Bulu, Kelurahan Lontar PARLEMEN JATIM-Curah hujan yang tinggi kerap membuat sejumlah wilayah di kota m...
![]() |
Ustadz Hamy usai reses di Dukuh Bulu, Kelurahan Lontar |
PARLEMEN JATIM-Curah hujan
yang tinggi kerap membuat sejumlah wilayah di kota metropolitan seperti Surabaya
dan Sidoarjo tergenang air. Kondisi itu diperparah dengan saluran air yang
tidak memadai dan kurangnya resapan air.
Fakta itu mendapat
perhatian dari Hamy Wahjunianto, anggota DPRD Jawa Timur. Wakil rakyat asal
daerah pemilihan Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo itu mengingatkan kepada
pemerintah daerah agar pembangunan tidak mengorbankan ruang terbuka hijau
(RTH). Sebaliknya, jumlah RTH harus diperbanyak untuk meminimalisir banjir. Hal
itu disampaikan Hamy saat reses di Dukuh Bulu, RW 02, Kelurahan Lontar,
Kecamatan Sambikerep, Surabaya.
“Pembangunan di Surabaya
Barat ini sangat pesat dan itu bagus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, pembangunan tak boleh mengorbankan ruang terbuka hijau. Sebaliknya,
setiap pembangunan proyek harus diikuti dengan bertambahnya RTH. Karena itu
perlu ada komitmen dari pengembang dan pemda,” tutur politsi PKS yang akrab
disapa Ustadz Hamy itu, Senin (3/4) malam.
Saat reses di Kelurahan
Lontar, Hamy didaulat sebagai warok oleh Samino Wibowo pimpinan sanggar reog
Singo Sekar Budoyo. Penghargaan itu diberikan karena jasa Hamy dalam mendukung
pengembangan budaya khas Ponorogo tersebut.
Alumni magister Universitas Airlangga (Unair) itu mengungkapkan, sejak
dirinya menjadi Ketua Umum DPW PKS Jatim, ia mewajibkan para anggota parlemen
asal Fraksi PKS agar memberi porsi bagi kesenian dan budaya lokal saat
melakukan reses atau kegiatan partai. Hal itu sebagai wujud mengembangkan
budaya lokal dan memupuk rasa cinta terhadap budaya asli Jawa Timur.
“Seni jaranan, campur sari
dan reog ini adalah sedikit diantara sekian banyak budaya lokal Jawa Timur yang
harus dilestarikan dan dikembangkan dengan diajarkan kepada anak-cucu kita.
Saya apresiasi dengan Pak Samino yang berhasil menularkan reog kepada anak dan
remaja. Ini penting agar budaya kita tidak punah atau diklaim bangsa lain,”
tegas pimpinan Komisi D DPRD Jatim ini.
Reses malam itu
berlangsung di lapangan futsal yang representatif karena dilengkapi atap dan
fasilitas pendukung sehingga mirip stadion mini. Fasilitas itu adalah buah dari
perjuangan Hamy sebagai wakil rakyat. Karena itu, kesempatan reses itu
sekaligus digunakan Hamy untuk melihat langsung fasiltas dari program jaring aspirasi
masyarakat (Jasmas) yang ia perjuangkan.
“Alhamdulillah… fasilitas lapangan futsal ini multi
manfaat. Selain bisa digunakan untuk kegiatan olahraga anak-anak dan remaja, juga
bisa dimanfaatkan untuk kegiatan warga. Insya Allah tidak kehujanan dan
kepanasan karena ada atapnya,” ujar Hamy yang didampingi Ibnu Sobir anggota
DPRD Kota Surabaya.
COMMENTS