PARLEMEN JATIM-Rumah Aspirasi Masyarakat Malang Raya menyelenggarakan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Candi Renggo, Kecamatan Sing...
PARLEMEN JATIM-Rumah Aspirasi Masyarakat Malang
Raya menyelenggarakan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Candi Renggo, Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang. Dihadapan sekitar 150 orang warga, Andreas Eddy
Susetyo, anggota MPR RI memaparkan tentang kesejahteraan sebagai tujuan dari
pembangunan.
Menurut Andreas Eddy, kesejahteraan adalah salah
satu tujuan urtama pembangunan negara Indonesia. Karena itu, salah satu
sosialisasi 4 pilar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI adalah bertujuan untuk mensejahterakan rakyat, dan kesejahteraan itulah
yang akan menjamin keutuhan NKRI.
“Tujuan akhir dari pembangunan itu adalah
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Karena itu masyarakat harus secara sadar
bersama-sama ikut aktif dalam proses pembangunan,” ujar Andreas Eddy, Jumat (22/9).
Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini
mengungkapkan sesuai nilai-nilai Pancasila, pembangunan harus merata dan
berkeadilan, baik itu di Aceh, Maluku, ataupun Papua. Sebab, jika ketimpangan
terus melebar akan mengancam disintegrasi.
Terlebih banyak yang memprovokasi untuk
memisahkan diri dari Negara Kesatuan republik Indonesia. Karena itu, nasionalisme
harus dibangkitkan dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat dari Sabang sampai
Merauke.
“Nasionalisme itu penting untuk mempertahankan
NKRI, tapi harus diimbangi dengan kesejahteraan. Kalau masih ada ketimpangan
pembangunan, akan berpotensi pada disintegrasi. Karena itu Presiden Jokowi
melakukan pembangunan secara merata di Indonesia Timur maupun Barat,” imbuh
politisi PDI Perjuangan tersebut.
Politisi asal malang ini melanjutkan, dengan
terus meningkatkan kesejahteraan dan membangkitkan nasionalisme, maka ia
optimis hingga 200 tahun ke depan Indonesia akan tetap berdiri tegak utuh.
Realita di Catalunya yang ingin lepas dari Spanyol, atau kaum Rohingnya di
Myanmar jangan sampai terjadi di tanah air.
“Semangat Bhineka Tunggal Ika itu penting diamalkan
dalam kehidupan, jangan seperti negara-negara di Timur Tengah, meski bahasanya
sama yaitu bahasa Arab, tapi terpecah-belah dan selalu konflik.
Andreas Eddy berharap, dengan demikian, isu apa
pun baik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang dihembuskan tak akan
mampu menggoyahkan kecintaan dan nasionalismenya untuk Indonesia.
Daerah juga diharapkan mampu berdiri sendiri dan
tidak terus tergantung pada pemeirntah pusat. Daerah dapat menyontoh daerah yang
sukses membangun ekonomi dan wisata, seperti Bali yang berhasil membangun
perekonomian dan wisata. Selain itu tugas MPR RI untuk menyosialisasikan 4
pilar bangsa ini harus terus dilanjutkan. Khususnya dalam usaha menanamkan
ideologi Pancasila terhadap anak didik sejak dini sampai mahasiswa, karena
mereka ini akan menjadi pemimpin bangsa masa depan.
Jika kesejahteraan menjadi masalah utama
khususnya di wilayah perbatasan Indonesia. Seperti di Kalimantan, Papua,
Maluku, dan lain-lain. Sebagaimana amanat sila ke-lima Pancasila, yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“NKRI itu tak saja dimaknai secara tekstual, tapi
juga kesejahteraan dan keadilan. Jadi, kita ingin melihat Indonesia tetap utuh
dengan segala identitasnya,” pungkas
COMMENTS